KETUA DPR BERHARAP ANGGOTA FASPPED BERBAGI PENGALAMAN
Ketua DPR RI Marzuki Alie berharap anggota-anggota Parlemen negara-negara Asia Pasifik dapat berbagi pengalaman dan ide untuk menghasilkan hasil yang bermakna dan menggembirakan dalam merealisasikan tujuan Pendidikan untuk Semua di wilayah regional Asia Pasifik.
Demikian disampaikan saat menjamu delegasi Parlemen negara-negara Asia Pasifik pada Sidang Umum I Forum of Asia Pasific Parliamentarians for Educations (FASPPED), yang juga dihadiri Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua BKSAP Nurhayati Ali Assegaf, Muhammad Najib dan Perwakilan Direktur Jenderal Unesco Gwang-Jo Kim, serta delegasi lainnya, Selasa (6/7) di gedung Nusantara DPR.
Marzuki yang sekaligus sebagai Presiden FASPPED mempercayai dari sidang yang diadakan di Jakarta ini akan terdapat kelanjutan secara berkesinambungan terhadap apa yang telah dimulai saat ini.
Menurut Marzuki, sidang yang digelar kali ini dan sidang FASPPED yang akan datang merupakan cara yang efektif dalam membangun usaha bersama dalam menciptakan kemakmuran, perdamaian dan persahabatan di wilayah Asia Pasifik.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengajak anggota parlemen negara Asia Pasifik untuk memperbaharui dan memperkuat tanggung jawab politik untuk menciptakan rancangan yang bermutu agar dapat memungkinkan negara kita secara strategis menghadapi tantangan terhadap realisasi tujuan Pendidikan untuk Semua diantara negara-negara anggota FASPPED.
Marzuki percaya sidang pertama FASPPED ini akan menghasilkan ide-ide yang konstruktif serta inisiatif yang dapat berkontribusi secara optimal terhadap pencapaian kemakmuran, perdamaian dan persahabatan di wilayah Asia Pasifik.
Pada kesempatan tersebut, Marzuki berkesempatan memperkenalkan gedung parlemen Indonesia yang dikenal dengan nama “rumah rakyat”. Bangunan bersejarah dan monumental yang dibangun pertama kali pada tahun 1965 ini telah menjadi saksi sejarah perjalanan rakyat Indonesia menuju demokrasi.
Dia menambahkan, pada masa gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia tahun 1998, komplek DPR ini merupakan tempat menguatnya kekuatan masyarakat di Indonesia.
Selain itu, katanya, dia juga bangga dapat memberikan pencerahan terhadap sudut pandang tentang keanekaragaman kebudayaan dari negara kepulauan Indonesia, melalui pertunjukan kebudayaan.
Ia berharap pertunjukan kebudayaan yang dipagelarkan malam ini dapat memberikan kehangatan dan lingkungan yang bersahabat dari rakyat Indonesia selama keberadaan anggota delegasi di Jakarta, (tt,si)Foto:doeh/parle/DS